Sumber gambar kumparan.com
Kondisi kehamilan membuat tubuh seorang wanita menjadi sangat berbeda dari kondisi normal pada umumnya. Jika biasanya seorang wanita tidak akan bermasalah dengan keputihan saat hamil, namun pada kondisi ini bisa terjadi lebih sering.
Dari penjelasan salah satu pendiri Vancouver, Bristish Columbia-based Fit Pregnancy, Karen Nordahl, M.D. Jika seorang perempuan akan mengalami masalah keputihan yang lebih sering saat hamil.
" Biasanya, infeksi ragi ditandai dengan gatal, kemerahan dan nyeri di daerah Miss v. Karena infeksi ragi, beberapa perempuan juga akan merasa sakit dan seperti terbakar di area miss v saat ia melakukan hubungan intim pun sekedar buang air kecil. Keputihan ini masih bisa dikatakan normal," kata dr. Karen.
Menurut para ahli, keputihan ini bisa dikatakan tidak normal dan cukup berbahaya. Ini bahkan bisa menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur.
Baca Juga:
1. 5 Cara Menghilangkan Bekas Jerawat Paling Cepat
2. 6 Cara Ini Bisa Deteksi Kanker Payudara, Biasakan Lakukan Ini Dirumah
"Keputihan juga bisa terjadi karena adanya penyakit menular seksual (PMS). Pola hidup yang tidak sehat, sering gonta-ganti pasangan dan sejenisnya bisa meningkatkan risiko PMS," ujar dr. April Sarvis, M. D., seorang OB-GYN di Bloomfield Hills dikutip dari parenting.dream.co.id.
Keputihan karema PMS ini bisa menyebabkan kelahiran prematur bagi bayi, infeksi rahim bahkan kematian pada janin. Termasuk, risiko kesehatan yang lebih serius pada wanita hamil.
Jika ibu hamil mengalami tanda-tanda keputihan yang tidak normal saat mengalami hamil. Jangan segan untuk segera memeriksakan diri ke bidan maupun dokter kandungan.
Selama kehamilan, pastikan untuk memeriksakan kandungan secara rutin. Begitulah tadi . Semoga bermanfaat untuk kalian yang sudah membacanya