Sumber gambar Tribunnews
Sejumlah delapan bom mengguncang Sri Lanka, memporak porandakan sejumlah gereja dan hotel mewah di Sri Lanka. Berjarak 20 menit dari perayaan hari paskah.
Empat bom pertama meledak sekitar pukul 08.45 waktu setempat dengan tempat yang berbeda-beda. Hotel Shangri-La di pusat kota Kolombo, Hotel Kingsbury, Gereja St Anthony di Kochchikade dan gereja katolik St Sebastian di Negombo.
Beredar gambar setelah terjadinya ledakan bom yang menunjukkan puing-puing berserakan bangunan, lantai gereja dan berlumurah darah.
Baca Juga:
1. Terungkap 5 Fakta Penganiayaan Siswi SMP, Faktanya Dilakukan 3 Siswi Bukan 12
2. Polisi Ceritakan Cara Siswi SMA Keroyok Audrey, Miris Sampai Ngelus Hati
Ledakan di Gereja St Anthony terjadi ketika misa Paskah berlangsung. Sumanapala mengatakan dia segera masuk ke dalam gereja tak lama setelah ledakan terjadi untuk membantu para korban.
Sumber gambar Tribun Medan
"Lokasi itu menjadi sungai darah. Abu debu berjatuhan seperti salju. Saya melihat anggota tubuh dan kepala berserakan. Ada anak-anak juga," ucap N.A Sumanapala, seorang penjaga toko di dekat Gereja St Anthony seperti dikutip dari cnnindonesia.com.
Sejauh ini, kepolisian Sri Lanka telah menahan 24 orang diduga terlibat serangan bom beruntun yang menewaskan 290 orang itu. Puluhan tersangka itu disebut berasal dari kelompok radikal yang sama.
Namun, hingga kini belum ada kelompok-kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan paling mematikan di Sri Lanka selama satu dekade terakhir itu.