Khusus Suami-Istri! Ini Posisi Berhubungan yang Perlu Dihindari Menurut Para Ulama

Ditulis oleh: -

Gambar ilustrasi dilansir dari nasehatislami.com

Anak kecil dilarang baca...

Ada banyak aturan mengenai hubungan suami istri yang diajarkan dalam islam.

Meski berhubungan diperbolehkan dengan gaya apa saja asal tak melanggar syariat, namun ada beberapa posisi yang perlu di hindari menurut para ulama.

Berikut ulasannya...

Pada dasarnya dalam berjima itu diperbolehkan melakukannya dengan model yang disukai, selain model posisi yang akan diterangkan di bawah ini.

Dalam hal boleh berjima dengan posisi yang disukai itu, itu adalah berdasarkan firman Allah S.W.T sebagai berikut:

"Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman". [Q.S. al-Baqarah: 223]

Sayyidina Ali Karromahu Allah Wajhah, beliau pernah berkata sebagai berikut:

Istrimu itu bagaikan kendaraan yang kau naiki sesukamu”. (Maqalah)

Namun demikian, posisi dalam berjima yang dianggap mengikuti tuntunan islam ialah istri di bawah dan suami naik di atas tubuh istrinya dengan lembut.

Dilansir dari islami.co, posisi berjima dengan seorang suami berada di belakang istrinya juga diperbolehkan oleh Islam, sepanjang yang disetubuhi tetap (alat kelamin) istri. Demikian seperti sabda Nabi S.A.W, yang artinya sebagai berikut:

Tidak bisa dianggap berbahaya (boleh-boleh saja) melakukan hubungan badan suami-istri dengan posisi suami berada di belakang sang istri, apabila kelamin suami tetap masuk ke dalam lobang yang satu itu (alat kelamin istri)” (al-Hadits).

Sebagian Ulama mengatakan, bahwa berjima dengan posisi model yang telah disebutkan di atas (posisi istri di bawah dan suami di atas tubuh istrinya), adalah lebih baik dibandingkan cara berjima dengan segala model.

Selain itu juga cara tersebut mengandung unsure penyembuhan berbagai macam penyakit dan menjaga kesehatan badan.

Adapun model posisi dalam berjima yang perlu dihindari, adalah sebagai berikut:

1. Berjima dengan posisi berdiri, karena hal itu bisa membuat ketahanan ginjal dan bagian persendian lutut jadi lemah.

2. Berjima dengan posisi duduk, hal itu dapat menyebabkan terjangkitnya penyakit pada ginjal, perut, urat, dan bisa menimbulkan bisul-bisul di kulit.

3. Berjima dengan posisi tidur miring, hal ini dapat menyebabkan sakit pinggang.

4. Berjima denga posisi istri naik di atas tubuh suaminya, hal itu dapat menyebabkan terjadinya luka pada saluran kencing alat kelamin seorang suami. Diterangkan dalam kitab “al-Nashihah”, berjima dengan posisi miring dapat menyebabkan penyakit pada lambung dan sulitnya keluar air mani.

Di dalam kitab “al-Waghsiliyah”,tertera sebuah keterangan bahwa sebaiknya suami jangan berjima dengan istrinya dalam posisi istrinya mendekam (meringkuk), karena hal itu dapat menyusahkan istri dan jangan pula berjima dengan posisi tidur dengan lambung sebelah (miring), karena hal itu dapat menyebabkan sakit pada lambungnya. Begitu pula dengan istri yang naik ke atas tubuh suami itu dapat membuat saluran kencing suami menjadi sakit. Dan sebaiknya dengan posisi istri tidur terlentang dengan mengangkat (menekuk) kedua kakinya ke atas, sesungguhnya posisi semacam itu adalah posisi berjima yang paling baik.

Disarikan darii: K. H. Misbah Musthofa, terjemah quratu al-‘uyun, hal 107-109, Al-Balagh. 1993.

Baca Juga:
Semoga bermanfaat!!