Leher Kaku Berhari-Hari, Jangan Disepelekan! Bisa Jadi Tanda Penyakit Ini

Ditulis oleh: -

Gambar dilansir dari medkes.com

Bukan cuma karena salah bantal...

Sakit leher atau leher kaku berhari-hari tidak boleh di sepelekan, karena bisa jadi hal tersebut adalah tanda penyakit yang serius.

Berikut penjelasan dr Phedy, SpOT(K), yang wajib Anda simak!

Sakit leher seperti ini sering dialami semua orang, apalagi ketika bangun tidur dan biasa disebut "salah bantal".

Namun nyatanya, sakit leher ataupun leher kaku tak boleh disepelekan, bisa jadi hal tersebut adalah pertanda Anda sedang mengalami masalah pada saraf.

Hal tersebut diungkapkan oleh r Phedy, SpOT(K) anggota Sports, Shoulders & Spine Clinic di Siloam Hospitals Kebon Jeruk.

Memang, hal tersebut tidak serta merta bisa dibilang bahaya. Namun, sangatlah penting untuk mencari tahu penyebab pastinya.

"Kalau yang orang awam suka bilang dia salah bantal itu kan karena lehernya kaku, leher yang kaku itu hanya menunjukan leher ini kaku, keluhan, jadi bukan penyebabnya. Penyebabnya ini harus dicari," katanya dalam sela acara temu media, Jumat (26/10/2018).

Salah gerakan, misalnya saat berolahraga, bisa menyebabkan otot leher yang cedera, ini bisa menyebabkan leher yang terasa kaku juga.

Akan tetapi, yang jadi masalah adalah saraf kejepit pun punya keluhan salah satunya leher yang kaku juga.

"Jadi yang namanya salah bantal itu bisa berbahaya atau tidak, kalau salah bantalnya terjadi hanya satu hari kemudian hilang itu biasanya sih karena ototnya saja, tapi kalau salah bantalnya kakunya sampai berhari-hari atau berminggu-minggu disertai kesemutan, kebas, baal, sampai ke sini (lengan atas) harus waspada. Belum tentu bahaya belum tentu tidak," tandasnya.

Bahaya saraf terjepit

Dikutip dari hellosehat.com, Pinched nerve, atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan saraf kejepit, adalah suatu kondisi di mana saraf tertekan oleh bagian sekitarnya.

Ketika Anda mengalami kondisi saraf terjepit, tubuh Anda akan mengirimkan sinyal berupa rasa nyeri.

Tentu sebaiknya Anda tidak remehkan tanda-tanda saraf kejepit, sebab kerusakan saraf bisa jadi besar.

Saraf memiliki peranan penting dalam tubuh. Melalui saraf, komunikasi antara tubuh dan otak berjalan lancar.

Jika saraf kejepit terjadi pada waktu yang singkat, tentu tidak ada kerusakan permanen pada saraf. Namun, jika tekanan terjadi terus menerus tentu saja saraf bisa rusak secara permanen.

Penyebab saraf terjepit

Saraf terjepit bisa dipicu ketika ada tekanan pada saraf. Tekanan bisa disebabkan oleh gerakan yang dilakukan berulang-ulang untuk jangka waktu lama.

Tekanan saraf dapat terjadi ketika saraf tertekan antara jaringan dengan ligamen, tendon, ataupun tulang.

Umumnya rasa nyeri pertama dirasakan pada punggung, tapi tidak menutup kemungkinan rasa nyeri dapat muncul di beberapa bagian tubuh lainnya.

Baca Juga:

Gejala saraf terjepit

Terkadang gejala dari saraf kejepit hanya berupa rasa sakit saja di beberapa bagian tubuh. Sayangnya, kebanyakan orang menganggap remeh hal tersebut.

Selain rasa sakit, Ada beberapa gejala lainnya yang bisa Anda amati, seperti:

  • Mati rasa, kebas, atau penurunan sensasi untuk ‘merasa’ di daerah yang banyak sarafnya. Misalnya nyeri di leher atau punggung bagian bawah
  • Adanya sensasi sakit atau nyeri seperti terbakar yang menjalar ke luar
  • Kesemutan
  • Lemahnya otot pada bagian yang diduga mengalami saraf kejepit
  • Sering merasa kaki dan tangan tidak merasakan apa-apa
  • Rasa seperti ditusuk-tusuk jarum

Terkadang gejala memburuk saat Anda berusaha untuk melakukan beberapa gerakan tertentu, seperti memutar kepala Anda atau menegangkan leher Anda.

Nah jika Anda sering merasakan gejal-gejala tersebut, tak usah ragu untuk segera memeriksakannya ke pihak medis.

Demikian, semoga bermanfaat!