Gambar ilustrasi, dilansir dari cyberdakwah.com
Ada nggak sih orang yang masih suka ngungkit pemberian?
Ngasihnya sih tak seberapa, ketika kemudian di ungkit-ungkit itu loh sakit hatinya nggak ketulungan. Apalagi di ungkit-ungkit di depan orang lain, subhanallah malunya itu loh.
Padahal, seperti ini hukumnya dalam islam...
Tidak semua orang bisa ikhlas dalam memberikan sedekah mereka kepada orang lain. Hal tersebut karena niat yang tidak tulus untuk mendapatkan ridha dari Allah. Akibatnya, banyak di antara mereka ada yang mengungkit-ungkit apa yang telah diberikan kepada orang lain.
Mengungkit-ungkit pemberian merupakan perbuatan yang ditidak boleh dilakukan dalam ajaran agama Islam.
Hal ini dikarenakan dapat menyakiti hati sipenerima sedekah tersebut, selain itu perbuatan yang demikian bisa menjerumuskan manusia menjadi orang yang sombong karena merasa pemberiannya adalah perkara yang besar meskipun sebenarnya kecil.
Adapun balasan yang akan diperoleh mereka yang suka mengungkit-ungkit pemberian antara lain.
1. Hilangnya Pahala Sedekah Orang Tersebut
Tenyata orang yang gemar mengungkit-ungkit sedekah atau pemberian mereka akan kehilangan pahala yang seharusnya mereka peroleh dari amalan kebaikan tersebut. Allah SWT berfirman yang artinya:"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir." [QS. Al-Baqarah ayat 264]
Allah memberikan perumpaan bahwasnya pahala yang diperoleh seseorang itu layaknya batu licin yang di atasnya ada tanah kemudian hujan menyapunya hingga bersih.
Hal demikian ini akan terjadi pula pada pahal orang yang suka bersedekah namun mengungkit-ungkitnya lagi. Maka pahala yang akan diperolehnya itu akan hilang begitu saja dan kesia-siaan yang akan diperoleh orang tersebut.
Selain dapat menghapus pahala dari amalan tersebut, mengungkit-ungkit sedekah atau pemberian juga bisa menyakiti hati si penerima. Tidak hanya itu, kebiasaan ini juga bisa membatalkan rasa syukur kita kepada Allah SWT.
2. Tidak Akan Diajak Bicara Oleh Allah Saat di Akhirat dan Tidak Akan Masuk Surga
Balasan yang pedih akan diterima oleh mereka yang suka mengungkit-ungkit sedekah atau pemberiannya kepada orang lain yakni Allah SWT tidak akan mengajaknya berbicara saat di akhirat kelak.Dari Abu Dzarr r.a. dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda, “Tiga macam orang yang Allah tidak akan mengajak mereka bicara pada hari kiamat, tidak melihat mereka, tidak menyucikan mereka dan bagi mereka adzab yang pedih.” Rasulullah mengulangi perkataan itu tiga kali. Abu Dzarr berkata, “Celaka dan merugilah mereka, siapakah mereka wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “orang yang memanjangkan celana atau kainnya melebihi mata kaki, mannan (orang yang mengunkit-ungkit pemberian) dan orang yang menjajakan dagangannya dangan sumpah palsu,” (HR Muslim (106).
"Ada tiga golongan di hari kiamat dimana Allah tidak berbicara, tidak melihat dan tidak pula mensucikan mereka dan bahkan bagi mereka siksa yang pedih, yakni orang yang melabuhkan sarungnya hingga telapak kaki, orang yang mengungkit-ungkit pemberiannya dan orang yang menawarkan dagangannya dengan sumpah palsu." [HR. Muslim]
Hadits diatas menjelaskan bahwa orang yang suka mengungkit-ungkit pemberian akan mendapatkan hal yang sangat mengerikan diakhirat kelak.
Allah tidak akan berbicara kepada mereka apalagi menyucikan mereka, dan yang lebih parah adalah mereka akan langsung mendapatkan siksa yang pedih.
Bahkan Rasulullah pernah bersabda bahwa orang yang suka mengungkit-ungkit pemberian termasuk ke dalam golongan orang yang tidak akan masuk ke dalam surga saat di akhirat kelak sekalipun ia adalah seorang ahli ibadah.
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar r.a, ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, “Tidak masuk syurga anak zina, mannan (orang yang mengungkit-ungkit pemberian), anak yang durhaka terhadap orang tuanya dan pecandu khamer (minuman keras),” (Hasan, HR Ahmad [II/203], ad-Darimi [II/112], Ibnu Hibban [3383]).
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar r.a, ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, “Tiga macam orang yang tidak masuk syurga, Anak yang durhaka terhadap kedua orang tuanya, orang yang candu minuman keras dan orang yang mengungkit-ungkit pemberiannya,” (Shahih, HR an-Nasa’i [V/80-81], Ahmad [II/134], al-Hakim [IV/146-147], al-Baihaqi [VIII/288], al-Bazzar [1875], Ibnu Hibban [7341]).
Baca Juga:
- Jangan Mentang-Mentang Istri Bukan Pembantu, Kemudian Nusyuz! Dosanya Sungguh Berat
- Naudzubillah... Ini 3 Golongan Orang yang Amal Ibadahnya Tak Diterima Allah Swt
- Selain Bisa Dipidanakan, Ini Azab Bagi yang Suka Menghina Bentuk Fisik Orang Lian
Bersedekah merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Di dalam melakukan sedekah atau pemberian, kita dianjurkan untuk ikhlas. Sebab keikhlasan menjadi salah satu kunci agar ibadah ini diterima oleh Allah SWT dan mendapat balasan pahala.Ada pertanyaan yang pernah diajukan pada Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin:
Apa hukum mengungkit-ngungkit pemberian?
Jawab Syaikh rahimahullah:
Apakah engkau sudah pernah membaca Al-Qur’an? Cobalah baca firman Allah,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima).” (QS. Al-Baqarah: 264)
Jika engkau memberi sesuatu, maka niatkanlah ikhlas karena Allah, bila itu adalah sedekah. Jika itu hadiah, niatkanlah sebagai bentuk pendekatan diri antara engkau dan orang yang diberi.
arena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Berilah hadiah, maka kalian akan saling mencintai.”
Dalam hadits disebutkan pula, “Hadiah itu akan menghilangkan kebencian.”
Oleh karena itu, jangan sampai mengungkit-ngungkit pemberian.
Demikian, Wallahu A'lam.