Kisah Pilu Bocah Cianjur! Karena Terlalu Hiperaktif, Ia Dikurung Layaknya Hewan

Ditulis oleh: -

Bocah cianjur dikurung orang tuanya (Gambar: detik.com)

Astaghfirullah...

Sungguh miris apa yang dialami bocah ini, perlakuan tidak layak terpaksa dilakukan orang tuanya karena dia dianggap terlalu hiperaktif.

Dua tahun terakhir ia harus hidup dalam bangunan kosong minim cahaya dan dikurung layaknya hewan peliharaan.

Fa, bocah berusia 13 tahun asal Kecamatan Warungkondang, Cianjur ini mengalami nasib yang sungguh mengenaskan.

Sudah dua tahun ini, FA dikurung ibunya sendiri di sebuah bangunan kosong layaknya hewan pliharaan.

Perlakuan tidak layak itu terpaksa dilakukan orang tuanya karena Fa dianggap terlalu hiperaktif, kerap kabur, mengamuk dan merusak barang milik tetangganya.

"Dulu sejak Fa bayi hingga usia 10 tahun sering kejang-kejang lebih banyak diurus oleh kakeknya, senakal apapun sang kakek dengan telaten menjaga bocah ini," kata Nurhamid Karnaatmaja (55), pengelola Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Istana KSJ, Cianjur, Senin (29/10/2018).

Kondisi itu berubah ketika kakeknya meninggal dunia.


Foto: Syahdan Alamsyah

Sang ibu yang berstatus orang tua tunggal kewalahan sampai akhirnya terpaksa mengurung anak ke tiganya itu ke sebuah bangunan tidak terpakai 100 meter dari kediamannya.

Bangunan tidap terpakai yang digunakan untuk mengurung Fa berukuran 2,5 x 3 meter, tanpa alas. Seluruh jendela sengaja ditutup menggunakan papan dan teralis.

"Ibu Fa berusia 40 tahun, anaknya empat dan Fa anak yang ketiga. Setelah kematian sang kakek, ibunya terpaksa mengurung Fa di dalam kamar gelap tanpa penerangan," lanjut Nurhamid, seperti dilansir dari detik.com.

Di Evakuasi oleh pihak Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Istana KSJ

Rukman Syamsudin, relawan reaksi cepat Istana KSJ menceritakan saat itu kondisi Fa nyaris tanpa busana. Ujung jari-jari Fa tebal, begitu juga dengan dengkul dan kulit kedua kakinya.

Setelah berkomumikasi dengan pihak keluarga, Istana KSJ kemudian mengevakuasi Fa pada Sabtu (27/10).

Fa rencananya akan dibawa ke RS Marzoeki Mahdi Bogor untuk mendapat penanganan medis dan pendampingan psikiater anak.

Fa hanya bersuara layaknya hewan

Fa menghabiskan waktunya di dalam ruangan tersebut, interaksi dengan keluarga hanya sebatas saat memberi makan. Tidak ada komunikasi verbal terjalin, tidak heran saat relawan datang Fa hanya bersuara layaknya hewan yang sehari-hari dia dengar dari dalam ruangan.

"Miris kondisinya, dia jarang komunikasi dengan lingkungan sekitarnya. Ketika kita evakuasi dia berbicara dengan bahasa hewan, ayam, burung, cicak, toke, kucing ya semua hewan yang selama ini berinteraksi dengan dia," ungkap Rukman di Istana KSJ, Cianjur.

Setelah dievakuasi, bocah malang itu terlihat atraktif dan bisa beradaptasi di Istana KSJ dengan relawan dan pasien di tempat itu.

Hanya beberapa kalimat yang disuarakan bocah malang itu, "Mamah, Ibu, Ai, mamam," sisanya Fa bersuara menirukan ayam.

Kondisi FA relatif membaik


Bocah Cianjur dikurung dua tahun dalam ruangan gelap (Foto: Syahdan Alamsyah, detik.com)

Nurhamid Karnaatmaja (55), pengelola Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Istana KSJ menyebut hanya dalam dua hari kondisi kesehatan dan mental Fa sudah relatif membaik.

"Sudah berkumpul dengan relawan, bisa minta makan dan hidup lebih layak. Selama di dalam ruangan gelap Fa makan, buang air besar dan kecil di ruangan yang sama. Alhamdulillah anak ini akan kita bawa ke RS Marzoeki Mahdi di Bogor untuk mendapat penanganan medis," ujar dia.

Astaghfirullah... Meskipun FA, hiperaktif ataupun mengalami keterbelakangan mental. Tak selayaknya ia mendapatkan perlakuan seperti itu.

Sungguh benar-benar miris.